Setiap Hari Panen, Potensi Bisnis Bunga Telang Bisa Terus Cuan

Bunga Telang: Ladang Cuan dengan Budidaya Mudah

Siapa sangka bunga telang yang sering kita temui tumbuh liar di kebun, pekarangan rumah, atau bahkan di pinggir jalan, ternyata merupakan ladang cuan yang menjanjikan, Tani lovers.

Bunga yang tengah menjadi primadona mancanegara ini terbilang mudah untuk dibudidayakan dan bisa dipanen setelah 2 bulan masa tanam. Bahkan, panennya bisa dilakukan setiap hari!

Agis Aul, seorang petani dan pengusaha sekaligus anggota DPRD Kota Serang, merupakan salah satu contoh sukses dalam budidaya bunga telang.

Setiap bulannya, ia mengirimkan bunga telang kering untuk memenuhi permintaan dari negara-negara seperti Turki.

Bunga telang ini digunakan sebagai pewarna alami dalam berbagai produk kuliner, seperti bolu telang, yang sedang menjadi tren di beberapa negara Eropa.

Di lahan seluas 1000 meter yang diberi nama “Embasi Blue Garden”, Agis mampu menghasilkan 500 kg bunga telang basah setiap bulannya.

Setelah melalui proses pengeringan, bunga tersebut berubah menjadi 50 kg bunga telang kering.

Dengan harga mencapai Rp200.000 per kg, Agis berhasil meraih keuntungan yang signifikan dari budidaya bunga telang.

Menariknya, setelah dikemas, harga bunga telang tersebut meningkat secara signifikan. D

ijual per kilogram, harganya mencapai Rp1.000. Namun, setelah dikemas dalam kemasan 10 gram, harganya melonjak menjadi Rp1.000 per kemasan.

Bahkan, Agis juga berhasil menciptakan brand sendiri dengan nama “Ratu Telang”, yang dipasarkan kepada konsumen yang menyukai minuman telang.

Bunga telang memang memiliki permintaan yang tinggi dari luar negeri, terutama untuk industri kuliner.

Selain sebagai pewarna alami, bunga telang juga kaya akan manfaat kesehatan, seperti antioksidan, mencegah kerontokan rambut, mengurangi risiko hipertensi dan kadar gula dalam darah, serta membantu mengurangi berat badan.

Dengan segudang manfaat dan budidaya yang mudah, tidak heran jika budidaya bunga telang menjadi pilihan yang menjanjikan bagi para petani.