Pilot Project Pertanaman Jagung Hibrida di Hambalanag Libatkan Petani Muda dan Teknologi Modern

Pilot Project Pertanaman Jagung Hibrida di Hambalanag Libatkan Petani Muda dan Teknologi Modern

Turn Off Light
Auto Next

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Descriptions:

Sebelumnya, para petani di daerah ini tidak terorganisir dalam kelompok tani. Mereka biasanya bekerja sendiri-sendiri dalam menanam.

Namun, setelah kami menjalankan program ini, kami berhasil membentuk kelompok tani dan mendaftarkannya ke dinas pertanian.

Ke depannya, kami berencana untuk membentuk lebih banyak kelompok tani lagi, mengingat luas lahan yang kami harapkan akan bertambah.

Kementerian Pertanian menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ketahanan pangan dengan mengembangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pengamanan kawasan di kawasan IPSC Sentul, Bogor.

Langkah ini dimulai pada tahun 2023 dengan pengembangan pertanian jagung di lahan kosong seluas 13 hektar. Langkah ini sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas jagung nasional.

Kolonel Tekento Tandre, Ketua Pelaksanaan Pemberdayaan Lahan di Pusat Pengelolaan Kawasan IPC Sentul, berharap bahwa langkah ini akan diikuti oleh petani lain yang masih menanam singkong, sehingga dapat mendukung upaya peningkatan produksi jagung.

Saat ini, Pemerintah menargetkan produksi jagung pada tahun 2024 mencapai 6,6 juta ton.

Untuk mendukung upaya peningkatan produksi jagung, Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa bibit benih dan berbagai sarana produksi.

Mereka juga berencana untuk menggunakan metode baru seperti smart farming dan integrated farming. Dengan harapan bahwa dengan metode ini, produksi jagung dapat lebih maksimal dan biaya produksi dapat dikurangi.

Untuk menjalankan mekanisasi pertanian, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian, terutama anak muda yang cenderung lebih akrab dengan teknologi dan inovasi.

Namun, tantangan terbesar tetap pada lahan yang berkontur, sehingga kebun jagung harus dikelola dengan menggabungkan cara manual atau tradisional dengan mekanisasi modern.

Selain itu, pihak IPSC Sentul juga menjalin kemitraan dengan pihak swasta sebagai pemasok kebutuhan industri dan pasar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah sulitnya memasarkan hasil panen.

Sebelum penanaman dilakukan, mereka telah mengidentifikasi hambatan yang mungkin terjadi dalam pemasaran hasil panen, sehingga setelah panen, hasilnya dapat langsung diambil oleh pihak yang telah disiapkan.