Haji Listiono: Kebun Durian Investasi yang Menguntungkan Setahun Hasilkan 5 Miliar

Haji Listiono: Kebun Durian Investasi yang Menguntungkan Setahun Hasilkan 5 Miliar

Turn Off Light
Auto Next

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Descriptions:

Tani ID Lovers, hidup nyaman di masa tua tentunya menjadi dambaan setiap insan, dan itu harus dipersiapkan.

Sama halnya dengan Haji Lisono, yang menyiapkan bekal masa tuanya dengan sukses bertani durian bawor di Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bagaimana kisahnya? Mari kita ikuti.

Haji Lisono awalnya merupakan seorang pedagang mebel dan kayu sebelum beralih ke dunia pertanian. Pada tahun 2013, ia memutuskan untuk berhenti dari dunia perdagangan dan mewujudkan cita-citanya untuk menikmati sisa hidup dengan berkebun dan bertani.

Awalnya, ia menanam sawit di Pandai Gelang selama dua tahun sebelum akhirnya pindah ke Bogor dan mulai menanam pohon durian bawor pada sekitar tahun 2016.

Dengan modal awal yang tidak terlalu besar, Haji Lisono memulai petaniannya dengan hanya dua hektar lahan.

Namun, hasilnya cukup memuaskan sehingga ia melakukan penambahan dan perluasan lahan hingga saat ini mencapai sekitar 20 hektar.

Di lahan tersebut, ia menanam lebih dari 10.000 pohon durian bawor.

Durian bawor, yang juga dikenal sebagai montong oren, memiliki keunggulan rasa yang disukai oleh konsumen. Setiap kilogram durian bawor dijual dengan harga sekitar 150 ribu rupiah.

Dalam setahun, Haji Lisono bisa mendapatkan omset hingga mencapai 5 miliar rupiah, menjadikan durian sebagai sumber penghidupan utama bagi keluarganya.

Meskipun sudah merasakan kesuksesan dari bertani durian, Haji Lisono tetap memiliki niat untuk terus mengembangkan usahanya. Selain durian, ia juga berencana untuk menjual bibit durian dan menghasilkan olahan dari buah tersebut jika pasokan durian sudah melimpah.

Menurut Haji Lisono, bertani durian bukanlah hal yang sulit, asalkan dilakukan dengan tekun dan konsisten. Baginya, durian adalah investasi untuk masa tua yang menjanjikan.

Ia mengajak generasi muda untuk ikut terjun ke dalam dunia pertanian, karena menurutnya, pertanian adalah pekerjaan yang menjanjikan.

Durian bukan hanya sekadar buah bagi Haji Lisono, tapi juga merupakan simbol cinta dan perhatiannya terhadap keluarga.

Ia merawat pohon durian dengan sepenuh hati, sama seperti ia merawat keluarganya.

Kesuksesannya dalam bertani durian menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda, untuk mempersiapkan masa depan mereka dengan bertani.

Kisah Haji Lisono yang sukses dalam bertani durian mengajarkan kita bahwa dengan tekad dan kerja keras, impian untuk memiliki masa tua yang nyaman bisa terwujud.

Terima kasih, Haji Lisono, atas inspirasinya dan semoga sukses selalu dalam usaha pertanian Anda.